// // Leave a Comment

Mr.Megane



Matanya yang mengarah lurus kepadaku., dibawah sinar cahaya api unggun di malam hari yang dingin ini,., aku menggenggam kedua pergelangan tangannya., tubuhnya yg tinggi menutupi tubuh ku yg mungil ini., dia tersenyum kpd ku., dia hanya mengunakan sebuah baju pendek dan celana pendek dengan tubuh yg berlumuran dengan lumpur.,  tak akan ku lepaskan dia., tak akan pernah aku lepaskan., selama ini dia membuatku harus tunduk dan patuh dengan setiap perintahnya., sekarang adalah malam pembalasan., saatnya aku membalas semua yg telah dia lakukan kepadaku selama 5 hari OSPEK kemarin berlangsung.,
Aku menyuruhnya untuk merangkak diatas lumpur,. Sambil sesekali berguling diatas lumpur., aku hanya bisa tertawa., dia mengikuti setiap perintah yg aku lakukan., karna hari ini aku lah ratu OSPEK nya., menjadi Queen semalam untuk membalas semua kakak tingkat yg sudah menjahiliku selama ospek.,


Aku sadari perasaan ini mulai tumbuh saat kejadian malam ini., tapi percaya kah kalian akan cinta pada pandangan pertama.,  pertama kali aku datang ke kampus ini., mata ku tak pernah berhenti  memandang  pemuda itu.,  tiba tiba saja perasaanku deg degkan ketika melihatnya., mendegar suara indah yg keluar dari bibirnya.,
Selama upacara pembukaan OSPEK aku berdiri dari kejahuan melihat setiap gerak gerik yg dia lakukan., mata ku fokus tertuju pada nya., hingga timbulah sebuah perasaan yg tak tahu apa namanya itu.,
                                                                                          
Dia seakan Menyihirku dengan setiap gaya dan tingkah lakunya.,  Diantara bnyak nya teman teman baru ku., aku pun  diam diam mencari kesempatan untuk meliriknya dari belakang dan hingga akhirnya aku tersipu malu melihatnya., dan mencoba  menahan senyum itu agar masuk kembali ke dalam hatiku.,

Malam pembalasan ini, aku dapat merasakan hangatnya tangannya., saat dia mengulurkan tangannya kepada ku dan memberikan ucapan selamat kepada ku., atas terpilihnya aku menjadi Queen dalam ospek ini., aku girang ., serasa roh ku melayang ke langit karna aku tak habis fikir dia mau menjabat tanganku., seorang pemuda yg sgat populer di kampus ini., dengan nilai sangat memuaskan mau menjabat seorang gadis mungil jelek berjerawat seperti aku.,
Tak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata., sungguh tak bisa., hanya hati ini lah yg dapat merasakan indahnya malam itu saat waktu terhenti untuk kami berdua dengan suasana yg begitu mendebarkan.,
OSPEK boleh saja berhakir., namun., perasaan ini sulit untuk mengakhirinya., saat itu disebuah acara kampus., tepatnya perpisahan kakak tingkat 3., aku yg saat itu ikut berpartisipasi dalam acara paduan suara., tentu senang bisa lebih menunjukkan talentaku dihadapan semua org., tapi selama acara berlangsung., mata ku tak mengikuti setiap acara yg berlangsung disana., melainkan Mata ku fokus pada pemuda itu., oh ia sampai lupa., aku tak tau nama nya., tapi aku punya nama special untuk dia., dan akhirnya sebua lampu terang diatas otakku tertulis namanya., yaitu “Mr.Megane”
Ya Nama kerennya adalah MR.Megane., berasal dari kata jepang “Megane” yang artinya “KacaMata” dan MR. Dari bahasa inggris yg artinya “Pemuda” jadi Mr.Megane adlah “Pemuda BerkacaMata” mungkin secara fisikly karena dia pake kaca mata., dan itu menambah karisma dia., dan juga agar orang dikamus gak tau siapa MR. Megane yg sering ku buat dalam Status di sosial media ku., kalau tau kan., gawat., entar ada yg cemburu lg., toh., tidak ada yang salah mencintai seseorang., hanya saja akan menjadi salah bila kita mengharapkan ada balasan dari perasan yg kta tujukan pada dia.,
Jadi intinya., bagiku biarlah seperti ini., aku lebih nyaman mencintainya seperti ini., cukup memandang dan melihatnya dari kejahuan.. itu udah cukup membuat ku bahagia.,
.,
Aku berharap dihari ini akana jadi hari terindah kedua ku setelah malam itu bersamanya., memang tampak sekali aku terkesan ingin dekat dan ingin ngobrol berdua dengan dia lg., sampai akhirnya., aku mendapatkan foto bersama dia., walaupun bersama dengan teman ku yang lain.,
“tahukah kamu., Mr.Megane., aku ingin foto berdua dengan mu., biar ku simpan foto itu  sebagai kenangan yg terindah saat ku telah jatuh cinta kepadmu”.
Aku memberanikan diriku., untuk melangkah kaki ku setahap demi setahap untuk meminta nya agar mau berfoto berdua denganku., tapi alhasil., aku bahagia sangat., bisa foto berdua dengan MR.Megane., seakan mimpi indah hari ini., dan aku tak ingin bangun terlalu cepat untuk mengakhiri setiap moment yg  mendebarkan ini.,

Entah apa difikiran ny sekarang., apakah dia berfikir manusia jelek berjerawat ni tak tau diuntung atau tak tau malu aku tak tau itu., tapi persetan dengan segala hal itu., aku hanya merasa bahagia saat aku bisa mengabadikan moment indah itu dengan mata lensa yang telah lama kusiapkan untuk nya.,
Namun seiring waktu berjalan., rasa itu mulai pudar., diterpa kuatnya ombak., singgahnya kumbang yg lain., membuatku tergoyang dengan kuatnya bisikan angin yang membuat hati ini luluh lantah., dimulai dengan saling cek cok., beradu argument., dan saling mengejek satu sama lain., aku tak pernah akan menyadari akan seperti ini jadinya.,
Dia sombong dengan kepintarannya., dia juga tak ramah dengan ku., selama aku ospek dia tak pernah absen untuk memarahi ku dengan alasan yang segudang.,  tapi  percayakah kalian dengan “benci jadi cinta”?? .,
Aku sangat membencinya., jangankan untuk menegurnya., melihanya pun enggan aku lakukan., mungkin hati yang kesepian akan hadirnya kasih sayang membuat semua mengalir apa adanya.,
Dia seorang pemuda berpostur tinggi., kurus., kulit kuning langsat., dengan bola mata coklat ., dan hidung mncung yang dia miliki ., membuat aku salah tingkah awalnya., tapi saat ku ketahui dia seorang pemuda yang sombong dan seakan merasa pintar sendiri aku bolak balik untuk kembali memilih Mr.Megane.,
Memang diantar banyak temannya., dia lah yg paling bersinar., tidak hnya indah rupanya., tp cerdas pula otaknya.,
Gaya nya yang sok cool., tapi terkadang mata ini tak ingin lepas dari wajahnya., hingga suatu hari aku usil untuk mengabadikan fotonya lewat lensa kamera yang ku punya.,
Benci tapi kepengen lebih dekat dan mengenalinya., terkadang sulit memahami hati sendiri., dibandingkan memahami hati orang lain., sulit untuk mempraktekkan segala teori untuk diri kita dibandingkan berkomentar tentang teori untuk orang lain., aku mendapat kesempatan yang tak datang 2 kali., dengan gaya usilnya., dia menerima tawaran untuk berfoto berdua denganku., entah apa salah obatnya., dia begitu saja foto denganku., ,tanpa ragu., sedangkan aku suda gemeteran dibuatny karna berdiri disampingku dengan gaya yang sedikit arogan.,
Dan sekali lagi aku berhasil mengabadikannya lewat lensa kamera yg aku punya., menjadi sebuah mmoment indah yang tak akan pernah bisa aku lupakan.,

Aku terjebak diantara 2 lelaki yang berkepribadian yang bertolak belakang., tapi aku suka keduanya., kurasa ini bukan cinta., hanya sekedar kagum atau yang lain nya lah selain cinta sebenarnya.,
Sampai akhirnya aku mengetahui Mr.Megane telah mempunyai sosok wanita yang dipujanya., aku merasa langit ini menimpa ku ke permukaan bumi., rasanya seakan tenggelam dalam nya Lautan dan susah untuk tiba dipermukaannya.,
Sedih., hingga air mata yang tak berdosa ini jatuh ke dunia yang fana ini., aku tak mungkin masuk kedalamnya., tak ada celah bagi ku untuk ada diantara mereka., mereka saling mencintai., tapi aku disini pun merasakan hal yang sama seperti mereka.,
Biarlah seperti ini., gadis seperti ku., yang banyak kurangnya memang tak pantas untuk bisa mendekatinya., tak mungkin bisa juga untuk kedua kalinya dapat mengenggam kedua tangannya seperti malam itu lagi.,
Tak apa bagi ku., cukup dia bahagia dengan hidupnya., aku disini akan selalu berdiri dari kejahuan melihatnya., untuk meikmati sedikit sinar yang terpancar dari nya., merasakan hangatnya senyumannya saat kami saling menyapa.,
Tak mungkin aku bisa mendekatinya lebih jauh lagi., sebelum aku jatuh dan tak bisa keluar dari gelapnya cinta yang aku jalani sendiri.,
Walaupun sampai saat ini dia pun tak tau perasaanku sebenarnya kepada nya., bahkan sekali pun aku tak pernah berani untuk memberi tahunya akan rindu terlarang ini yang kian kali menyiksa batinku.,

Selamat tinggal cinta ku., selamat tinggal Mr.Megane., kenangan yg kau beri., pengertian dan dukungan yang kau beri., akan ku simpan selalu di long time memory ku., mungkin aku telah salah menemmmpatkan hatiku kepadamu., mungkin aku adalah wanita yang bodoh terlalu berharap sejauh ini., malam itu hingga kini pun hati ini tak bisa berbohong., sekuat apapun aku mencoba untuk meninggalkanmu., lari dari kenyataan ., dan merubah semua steatmen bahwa kau peduli dan baik kepadaku., aku rubah bahwa kau hnya peduli dan baik dengan orang lain kecuali aku.,
Kau tak peduli., bahkan tak baik pada ku ssama sekali., dengan demikian aku akan lebih mudah melupakan dan menemukan kehidupan ku yang baru tapi tidak dengan kenangan masa lalu mu selama ini yang telah ku abadikan., biarkan aku berjalan perlahan untuk mencari kesibukan lainnya., agar ku sedikit lupa dengan kenangan indah dari mu.,
 “trimakasih sudah pernah menjadi bagian dari warna kehidupanku., dan merubah sedikit senyum ini walau hanya sesaat, karena bgaimanapun kamu adalah Mr.Megane ku”


Read More
// // Leave a Comment

Mr.Ice Cream



Ini sudah mangkuk es krim kedua yang aku lahap malam itu, tak peduli aku sudah dua jam duduk di kedai ini. Pelayan tua kedai itu kadang sesekali memalingkan tatapannya dari Koran pagi harinya kearah ku. Mungkin dia pikir aku kurang waras, di cuaca sedingin ini dan sedang hujan deras diluar sana, ada gadis yang masih menikmati es krim sampai mangkuk kedua, tenang saja pak tua gumam ku dalam hati mungkin akan ada mangkuk yang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Aku tak peduli.


Hap, sendok demi sendok aku nikmati, tatapanku hanya menatap kosong pada suatu titik sembarang di sudut kedai itu. kenangan demi kenangan aku putar di pelupuk mataku, seperti komedi putar yang sedang memutar scene demi scene. Membuat hati ini campur aduk dan sedikit sesak. Me-rewind semua rutinitas gila makan es krim ini dari mana asalnya, kalo bukan dari dirinya. 
***

3 tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama

Wajahnya yang sedikit pucat dan tirus, rambut nya yang agak panjang, sedikit berantakan, dia tersenyum menatap ku penasaran, menunggu pendapatku tentang rasa es krim yang barusan aku cicipi.

“Gimana?” tatapnya penasaran, air mukanya mulai serius melihat ekspresiku yang mengerutkan dahi seperti ada yang salah dengan es krim yang kumakan. 

“Tunggu!” jawabku sambil memutar mata seolah berfikir serius mendikripsikan Sesuatu yang sedang lumer dilidahku, lalu ku coba sesendok lagi, sok-sokan lagaku seperti tester sejati. 

“Enaak !!” Seru ku.

Dia tersenyum kecil dan menjewer pipiku, protes melihat ekspresi ku yang menipu. Aku lantas mengerenyit sambil mengusap pipiku yang dijewernya.

Ya, Dialah Keylan. Key dan Aku pertama kali bertemu di laboratorium praktikum kimia dasar, Dia yang mengembalikan modul praktikumku yang tertinggal di laboratorium. Disitulah kami berkenalan, dia sebenarnya seniorku di kampus, usianya terpaut dua tahun lebih tua dari umurku.

Key mengambil cuti selama satu tahun di awal perkuliahan oleh sebab itu ia sering meminjam buku catatanku untuk mengejar ketinggalannya. Sebagai imbalan nya Key sering mentaktirku es krim. Berawal dari sebuah catatan dan secorong es krim di kantin kampus-lah pertemanan kami semakin akrab.

Key dan aku adalah sosok manusia yang mempunyai hobi yang bisa dibilang terbalik, Key adalah cowok dengan hobi membuat cake atau makanan manis. Sedangkan aku adalah cewek dengan hobi nonton sepak bola dan nonton serial kartun Kapten Tsubatsa. Terbalik bukan?

Mr. ice cream adalah panggilanku untuknya. Cowok berbadan kurus dan tinggi ini bisa di bilang addicted dengan es krim seperti sesuatu yang tak bisa di pisahkan. Karena hobi dan mimpinya ingin mempunyai usaha di bidang kuliner itu, Key mengambil Cooking Class khusus membuat pastry. Key termasuk golongan cowok yang cool dan tak banyak bicara, Terkadang Key tidak bisa ditebak serta penuh kejutan.

Sore itu, Key dengan sengaja menculikku dari kampus, Key mengajakku berkunjung ke kedai es krim yang konon katanya sudah ada sejak jaman kolonial belanda. dan aku percaya itu, karena bangunan kedai itu sudah tua, interior kedai itu pun terlihat seperti di museum–mesueum sejarah, seperti meja kasir dan pintu yang sedikit tinggi terbuat dari kayu oak yang berpelitur, mesin kasir nya pun antik dengan type model tua, disisi sebelah kiri kedai terdapat roti-roti yang masih hangat terpajang dalam etalase tua, Demikian juga alat penimbangan kue yang sudah tua, bahkan pelayan nya pun tak ada yang muda, semua tua. 

Key bercerita sambil menerawang kearah langit-langit, kalo dia sering makan es krim disini ketika masih kecil bersama ibunya. Ia menceritakan kesukaannya terhadap tempat ini dan kegemaran nya makan es krim, alasan dirinya suka sekali makan es krim karena ibunya pernah mengatakan bahwa makanan yang manis itu bisa mengobati patah hati dan bad mood. 

Aku hanya menatap wajahnya yang masih sedikit pucat dan mendengarkannya dengan setia karena antusias dengan apa yang ia lakukaan atau ia ceritakan. 

“Semua orang hampir menyukai es krim bukan?” dia menatap ku lagi. Sialnya aku tertangkap mata karena menatapnya lamat-lamat, aku memalingkan wajah dan menyibukan diri dengan mengambil roti tanpa isi dan ku jejali roti itu dengan es krim tutti fruiti-ku.

“Termasuk kamu yang rakus, makan es krim sama roti” protes nya sambil tertawa kecil melihat kelakuanku melahap roti isi es krim.

“ini Enaaak, coba deh Key” sambil menyodorkan roti isi eskrim kepadanya sebagai upaya mengkamufalse salah tingkahku barusan. Key lantas mencoba mengunyahnya dengan lahap, lalu tersenyum lagi tanda setuju kalo itu kombinasi yang enak. 

“yeee, enak kan, sekarang Key ketularan rakus” aku tertawa puas. Dan key menjewer pipiku lagi. Kami pun kembali tertawa riang. 

Mungkin, para pengunjung di kedai itu, melihat Aku dan Key seolah pasangan kekasih romantis, yang sedang bersenda gurau. Tapi mereka salah besar. Kami tidak pacaran, tepatnya key punya pacar. Key berpacaran dengan Amerina. Mengenai Key dan Amerina aku tak tahu banyak karena Key jarang sekali bercerita tentang hubungan mereka, setahuku mereka menjalin pertemanan semenjak mereka duduk di bangku SMA, lalu mereka saling menyukai dan berpacaran, Amerina adalah gadis cantik, anggun, smart dan terlihat kalem, menurutku Amerina seperti Key versi cewek. Hanya itu yang ku tahu.

“Pulang yuk ran, nanti ketinggalan jadwal nonton Tsubatsa ” ajak Key kepadaku sekaligus mengingatkan.

“Iya, hampir lupa..ayook” jawabku sambil beranjak dari kursi. Mengikuti punggung Key yang sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan kedai itu. 
***

2 Tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama.

Key tersenyum simpul penuh arti dan terlihat lebih menarik dengan kemeja abu-abu bermotif kotak-kotaknya kali ini rambutnya terikat rapih.

“Ta daaaa, Happy Birth Day” Key menyodorkan sesuatu. Aku diam terpaku tak menyangka. Sebuah surprise !!

Malam itu di hari ke lima belas di bulan September, Key membuatkanku kue ulang tahun dengan motif bola dengan dominasi warna biru dan putih, seperti warna club kesukaanku, Chelsea. Lengkap dengan tulisan “Happy Birth Day Rana” diatas kepingan cokelat putih yang membuat kue itu semakin cantik dan tak lupa lilin dengan angka kembar dua-puluh-dua. 

“Jangan lupa berdoa dan make wish ya” Key tersenyum Simpul lagi. 

Aku meniup lilin angka kembar itu, dan memejamkan mata dalam dua detik membuat permohonan. Kami merayakannya hanya berdua saja. Menikmati kue tart buatan Key dan es Krim tentunya.

“Rio, belum telepon juga?” Key bertanya singkat.

Rio? Kenapa Key nanya Rio lagi sih?. Aku hanya menggeleng. Singkat cerita, Rio adalah pacarku. tepatnya seminggu yang lalu, jadi sekarang dia sudah menyandang gelar mantan pacar. Rio dan Aku bertahan pacaran hanya lima bulan saja. Kami menjalani hubungan LDR alias Long Damn Realtionship, atau pacaran jarak jauh, Akhir-akhir ini komunikasi kami mulai terasa tidak lancar. Ditambah Rio yang tidak pernah suka dengan hobiku yang menyukai sepak bola. Terkadang itu menjadi bahan pertengkararan kami. Pada akhirnya kami memutuskan hubungan secara baik-baik. Tak ada yang harus di pertahankan.

“Sudah, jangan sedih. Mungkin dia sibuk” ujarnya seraya menghiburku.

Puh, tak ada telepon pun tak masalah bagiku, lalu ku hanya diam dan menikmati es krim dan kuenya lagi.

“yang penting…” Ujar Key. Hening sejenak. Aku menunggu Key melanjutkan kalimatnya. “ Ayah dan Adik, sudah telepon” lanjutnya sambil tersenyum.

Aku mendongak, menatapnya lekat-lekat lalu membalas senyumannya “Tentu saja, itu yang penting” timpalku kepadanya. Kamu juga penting Key.

Key selalu peduli dan selalu mencoba menghiburku. Seorang teman yang selalu ada untukku, diberikan surprise seperti ini adalah pertama kali dalam hidupku, ada orang lain di luar anggota keluargaku yang membuat perayaan spesial seperti ini khusus untukku hanya seorang teman seperti Key yang melakukannya. Teman? Lalu bagaimana dengan Amerina? Apakah dia melakukan hal yang sama kepadanya? 

Pertanyaan-pertanyaan ini tiba-tiba muncul di kepalaku, Mengapa aku ingin tahu detail bagaimana Key memperlakukan Amerina? Bukan kah sebelumnya aku tak pernah peduli?

“Barusan make a wish apa?” Pertanyaan Key membangunkan ku dari lamunan akibat pertanyaan–pertayaan aneh yang bermunculan dari kepalaku.

“Rahasia” Aku menjawab spontan. Lalu memasang muka jahil.

“Pelit” Key pura-pura ngambek.

“Anyway Key, thank a lot, you’re my best” Aku tersenyum. aku bahagia malam ini.

“Any time, Ran” balas Key. Tersenyum simpul.

Malam itu diumur ku yang bertambah, Aku menyadari seorang duduk dihadapanku seperti sebuah es krim yang dalam diamnya terlihat cool, dalam senyumnya terasa manis, dan dalam katanya terdengar lembut. Dia yang membuatku menyadari sesuatu itu ada, tetapi sesuatu yang tak bisa aku jelaskan, tak bisa aku hitung dengan rumus matematika, dan tak bisa aku urai seperti senyawa kimia, dan sesuatu itu tidak hanya ada, tetapi hidup dan berdetak, dan kadang membuat dada ini sesak. 
***

Segerombolan awan hitam, tak hentinya menumpahkan air kebumi, menadakan besarnya kerinduan langit pada bumi. Debu-debu yang menempel di jalanan dan gedung tua pun ikut terhanyut olehnya, membuahkan aroma tanah yang menyaingi aroma roti yang baru keluar dari pemanggangan sore itu. Kedai itu tak berubah sedikitpun, semua interiornya tetap tua di makan usia. 

Dua jam yang lalu, aku dan Key duduk bersama di kedai ini, wajahnya sudah tak sepucat dan setirus dulu, rambut nya pun tak seberantakan dan sepanjang satu tahun yang lalu, Key terlihat baik-baik saja bukan?, Namun tak ada sedikit pun senyum didalam air muka Key, Dia bersikap dingin, sedingin es krim di mangkuk dan cuaca di luar sana.

“Kenapa gak ada kabar ran?” Key menatapku serius. Nada suaranya dingin.

Aku tak sanggup memandang key, hanya tertunduk dan diam, lidah ini kelu untuk berucap memberi alasan yang sebenarnya. 

“Aku sibuk Key” Aku berbohong. “Maaf Key, aku memang keterlaluan” ucapku sekali lagi. Menahan air mata yang nyaris keluar.

Setelah mendengar kata maaf itu Key langsung mehenyakan punggungnya kesandaran kursi, seperti tak percaya hanya mendengar kata maaf dari seorang sahabat yang hanya pamitan lewat sms dan setahun kemudian tak ada kabar sedikitpun seperti menghilang di telan bumi. Aku tahu Key pasti marah hebat kepadaku, tapi semenjak perasaan ini makin menguasai, persahabatanku dengan Key terasa bias, tepatnya hanya aku yang merasa bias, aku tak kuasa lagi mempertahankan kepura-puraanku di depan Key yang selalu bersikap baik kepadaku. Karena dengan sikap Key yang seperti itu, mahluk yang bernama perasaan ini seperti di beri pupuk, dan akan terus tumbuh, walau aku susah payah memangkas nya tapi ini akan terus tumbuh tak terkendali dan akan terus membuatku merasa bahagia dan sakit dalam waktu yang bersamaan. Maka ketika kesempatan bekerja di luar kota itu datang aku tak menyiakan nya.

“Tapi kau baik-baik saja kan?” Ucap nya tenang.

Aku mendongak, menatapnya lekat-lekat. Air mataku hampir jatuh. Aku tak boleh menangis di depan nya, ini hanya akan membuatnya semakin cemas. Mulutku kembali terbuka, namun tak bersuara, lalu aku mengangguk. Kembali menunduk. aku tahu perasaan Key sekarang campur aduk antara marah dan cemas namun Key selalu baik dan memaafkanku yang bertindak bodoh.

“Lalu bagaimana denganmu Key?” ucapku terbata.

Key tak menjawab, dia mentapku lekat-lekat, mungkin sikapku terlihat aneh dan membingungkan bagi Key sehingga membuat penasaran, terlihat dari raut wajahnya sepertinya ia ingin menumpahkan beribu-ribu pertanyaan atas sikapku ini. Namun Key menyerah, dia menghenyakan kembali punggungnya kesandaran kursi. Sedikit demi sedikit suasana diantara kami pun mencair, seperti es krim di mangkuk ini pun mencair.
***

Layaknya langit, aku pun sama, duduk berjam-jam disini sedang menumpahkan kerinduan pada kedai ini, kerinduan pada Es krim, kerinduan pada Key. Scene potongan kejadian di pelupuk mataku sudah habis kuputar, kini aku mengembalikan fokus pandanganku tertuju ke suatu benda di atas meja, benda yg sedikit tebal dari kertas, berwarna merah, pemberian Key dua jam yang lalu.

Entahlah sudah berapuluh kali aku membolak balik benda itu, dan entahlah lah sudah berapa kali hati ini merasa terbolak balik karena melihat isinya. Sebagai teman ini adalah kabar baik untukku, namun sebagai orang yang sedang tertimpa perasaan aneh ini adalah kabar buruk bagiku. Lalu dimana aku harus menempatkan diriku sendiri? 

Butuh setahun aku men-sinkronisasi-kan antara hati dan logika ini untuk mendapatkan jawabnya, di mangkuk es krim yang ketiga ini aku baru dapat pemahamanya, bahwa tak pernah ada yang berubah dari sikap Key kepadaku, dia selalu ada untukku, melindungiku, menyangiku sebagai sahabatnya. Aku-lah yang terlalu egois, tak mau ambil tindakan serta resiko untuk menyatakan nya dan malah pergi menghilang darinya yang hanya membuat Key terluka. 

Hujan sudah reda diluar sana, nampaknya langit sudah puas menyatakan kerinduanya pada bumi, aku lantas beranjak dari kursi kedai itu, menuju meja kasir yang tinggi, pelayan tua itu menatapku lalu tersenyum megucapkan terimakasih, aku hanya membalas senyum sekedarnya. Perasaanku masih campur aduk dan terasa sesak.

Aku melangkah gontai keluar kedai, berjalan menuju Statsiun hendak meninggalkan kota ini, dan aku berjanji, minggu depan aku kan datang lagi ke kota ini, menjadi saksi ucapan janji abadi sehidup semati antara Key dan Amerina. aku akan hadapi semuanya, lari dari kenyataan adalah tidakan bodoh, bahwasanya sejauh apapun kita pergi, tak akan pernah membantu melupakan orang yang kita sayangi, yang membantu hanyalah sikap menerima kenyataan.

Biarlah aku menelan semua pahit dan sakit nya perasaan ini Key, dan waktu yang akan mencernanya. Karena aku tahu, Rasa sakit ini hanya bersifat sementara, Karena secorong es krim akan menjadi obatnya, bukan?
-The End-

COpas
By : Eka Suzie

Read More
// // Leave a Comment

My Sweet Smile


Sebelumnya perkenalkan namaku adalah dery.,  seorang pemuda berkulit hitam manis, dengan postur tubuh yang seksi bak atletit, dengan senyum indah yang ku milliki pastinya akan menambah kemanisan pada wajahku.,  disini aku akan bercerita tentang keanehan pada diriku belakangan ini., aku yang sangat hoby bermain foot ball sore itu dilapangan yang tepatnya didepan ada sebuah warung kecil yang terbuat dari kayu kayu dan papan.,Ini pemandangan yang tak biasa aku lihat sebelumnya setiap kali ku bermain bersama teman-teman ku., faktanya di desa ku ini hampir 80% teman-teman seusia ku adalah seorang laki-laki., tapi disini yang kulihat berbeda., ada seorang gadis bertubuh mungil, yang ku perkirakan dari postur tubuhnya adalah gadis ini adalah anak SMP., tapi faktanya., ku lihat disuatu siang, dia mengenakan pakaian seragam kuliyah di sekolah tinggi kesehatan., yang jurusannya saat itu aku belum mengetahuinya.,


  Setelah beberapa bulan kemudian aku baru mengetahui bahwasanya dia penghuni baru didesaku ini.,dia tinggal dirumah yang sudah lama tak dihuni sebelumnya, yang tepatnya disebelah warung itu.,  dan masih mempunyai hubungan saudara dengan orang –orang yang ada di warung..,

  Suatu sore, aku duduk di sebuah bangku panjang yang terbuat dari sebuah papan didepan warung., rencananya sore ini aku dan teman-temanku yang lain ingin memasang jaring di sekeliling lapangan., aku menyadari gadis itu sedang berada didekat ku, duduk dikursi panjang yang lain, aku yang sedang menghitung-hitung luas lapangan, memperhitungkan berapa besar jaring yang diperlukan tanpa menghiraukan suara-suara yang lain. Sesaat aku mendengar suara orang bertanya “mau diapakan lapangan ini?” tapi aku terus mengabaikan suara itu, aku masih sibuk komat kamit layaknya mbah dukun yang sibuk dengan mantranya.,


  Dan sesaat setelah ku selesai menghitung aku melihat ke arah datangnya suara., “apa kak?” spontan aku berkata seperti itu setelah ku tahu yang bertanya adalah gadis yang ku ceritkan diawal tadi., aku pun menjawab seperlunya., aku sedikit merasakan sensasi berbeda., gadis ini berbicara sambil tersenyum kepadaku., seakan-akan aku ingin diajak tersenyum bersamanya., cepat-cepat ku memalingkan mukaku., dan beranjak dari kursi ku, dan berjalan ke arah lapangan, yang saat itu mulai sibuk menyiapkan segala hal untuk pemasangan jaring pada lapangan.,

   Selang berapa bulan, tepatnya pada hari raya idhul adha, pemotongan hewan kurban, aku terlebih dahulu datang ke masjid di desaku, menggunakan pakaian biasa., baju putih dan dipadukan dengan celana panjang batik saat itu, aku melihat dari kejahuan seorang gadis yang ku ceritakan td dengan seorang anak kecil yang ku ketahui anak kecil itu adalah anak dari tante yang ada di warung itu., namanya adalah “inug” .,

  Oh ia., hampir lupa,  gadis yang ku ceritakan tadi namanya yuni, seorang gadis mungil, bermata coklat, yang selalu terkesan ingin membawaku tersenyum setiap saat, walaupun aku masih SMK kelas 3, tapi usia kami hanya berbeda 6 bulan saja.,  dia kuliyah di akademi farmasi di desa ku ini., baru pindah dari kotanya beberapa bulan yang lalu, dia tinggal sendiri dirumh yang sudah tua, (salut aku) yang udah lama gak berpenghuni ,.


  Ok perkenalannja sampai sini, lanjut., aku melilhat dari kejahuan si yuni dan inug berjalan ke tempat pemotongan hewan kurban., aku refleks tersenyum., dan cerita indah kami akan dimulai dari hari ini, dan sampai akhir nanti.,,

Aku tak pernah bisa diam, kepengennya sibuk, mata ku sibuk melihat orang memotong daging itu, tangan ku sudah gatal mau ikutan mau motong, ku lihat ada sebuah pisau, yang ku ketahui itu punya orang di warung,. Ya ga mungkin aku langsung pakai saja, aku mau pamit sama pemiliknya, takut nanti pemilknya panik cari pisau yang ku pakai, hemm ku cari si yuni,., leherku udah panjang ngadap kiri kanan mencari si yuni, ku lihat si yuni serius sekali melihat si sapi disembelih.., aku pun diam-diam tersenyum melihatnya dari kejauhan., saat mata kami bertemu 1 sama lain, spontan aku langsung triak., “yun, bilang sama tante pisau nya dery pinjem dulu” ., dia mengangguk sambil tersenyum., aku pun ikut tersenyum., dan akhirnya tangan ini bisa ku pakai untuk menolong orang untuk potong daging sapi.,


  Aku terlalu asik dengan daging sapi ku., tanpa ku sadari si yuni sesekali melirik ke arahku., aku pun pura-pura gak tau., sumpah aku orangnya pemalu sama cewek., keringat ku udah mulai menetes, entah karena uda kecapekan motong sapi atau yang lain., 

   hari mulai siang, ku lihat si yuni beranjank pulang., sontak ku berdiri, “yun, mau pulang?? Ini pisaunya belum siap dipakai gimana??” sedikit panik si, tapi tetep tenang., “antar aja ke warung ya ry” kata si yuni., hemm, aku pun Cuma bisa mangut aja., sore nya, siap potong sapi., sesuai janji ku, aku antar pisau kembali ke warung, ku lihat ada yuni disana., aku pun Cuma bisa menyapanya dengan senyum., dia pun membalas dengan senyum.,
Di sepanjang jalan aku hanya bisa senyum-snyum sendiri, hingga akhirnya sampailah di rumah, aku membersihkan tubuhku yang kotor karna dara-darah daging sapi., selesai itu aku masuk kamar., dan berbaring sejenak di kasur tercintaku., lelah dan aku pun istirahat.,Hingga suatu malam., ada sebuah pesan dari FB ku.,

“dery”
“iya, siapa ni?”
“yuni”

  Dimulai dari sini lah kami mulai akrab, berbagi cerita, lebih sering tertawa bersama, melawak,  dan pada akhirnya kami menjadi seorang sahabat yang dekat seperti saat ini.,  sampai bertukar no Hand Phone pun lebih membuat hari-hari ku sedikit tak kesepian seperti hari-hari kemarin.,Suatu malam., aku sedang kepengen ngerjainya., aku membuat skenario, seakan –akan aku ingin pergi dari desa ku ini, ceritanya sih aku inigin pindah sekolah , aku Cuma kepengen tahu aja gimana reaksinya saat itu, ya buat seru seruan gitu maksudnya.,,nah  kebetulan dia sekarang sedang pulang ke kotanya dulu untuk liburan semester untuk berkumpul bersama ortu  nya.,


  Aku spontan terkejut, binggung, lantas menyesal,. Ku kira dia akan tertawa, saat aku mengerjainya, tapi tahukah kalian hasilnya adalah., si yuni malah “menangis”  .,“loh kok pindah? Sekolah gimana? 2 hari lagi yun pulang  ry, kok gak mau tunggu yun pulang baru berangkat., baru juga mau akrab, udah di tinggal pergi., sedih yun ry., ni aja udah nagis., T_T “ kata si yuni lewat pesan singkat di HP ku.,  spontan aku balas dengan tertawa panjang  “HhhhaHHaaahhhhaa” ., 

“kok tertawa? Hadeh orang lg nagis kok diketawain., jahat” kata si yuni.,“ 1-0 kita ya yun”kata ku sambil tertwa hebatnya., ku pikir aku menang dalam pertaningan sepak bola dan mencetak gol 1., Hhaaa.,“gak lucu tau., awas ya., air mata dibalas air mata” kata si yuni.,Spontan aku terkejut., “eh emang tadi nagis beneran??”“ iya lah., masa nangis pura pura” jawab si yuni.,

  Aku sejenak berfikr., kok bisa nangis., padahal kan aku main main., kenapa ni si yuni ya., aduh jadi binggung.,  sejuta tanya yang tak terjawab ku pendam bersama dinginya hembusan angin yang mulai mengahampiri malam ku., dan ku tarik selimut., dan aku pun tertidur.,

  Beberapa hari kemudian., saat si yuni sudah pulang kembali ke desaku., udah lama rasanya gak ketemu si yuni., kangen juga sih., padahal Cuma 16 hari ditinggal pergi tapi udah kangen sangatlah., kepengen senyum bareng dia lg., ada sensai sendiri bagi ku., entah kenapa terbuka aja fikiran ini kalau udah ketemu dia., Hhee.,

Sore itu aku yang sedang duduk-duduk dirumah dikagetkan karna datangnya sms., ku lihat sms dari yuni., “der., kerumah yun sekarang., ditunggu ok.,  ”Haduh fikirku., sotak ku jawab., “ iaia., jadih”  di sepanjang jalan aku menghitung setiap langkahku dengan beribu pertanyaan., ada apa? Kenapa? Ngapain coba?? Ku pikir ada sesuatu yang gaswat., eh maksudnya gawat., apalagi tadi pagi kan dia baru pulang dari kotanya seharian dimobil., haduh kenapa ya?? .,

Sedikit lagi hampir sampai dirumahnya, aku sedikit mengintip kearah rumahnya., ku lihat dia sedang menyapu teras., aduh., dia lagi sibuk fikirku., untuk apa juga dia panggil aku.,  sejenak aku berhenti dan sembunyi diantara rumah-rumah tetangga., tak lama kemudian sms si yuni datang .,“der., cepetlah. Mau magrib nanti” kata si yuni., aku pun mulai memacu jalanku., kaya nya penting nih,., sampai di depan rumanya., aku perlahan berjalan sambil senyum-senyum sendiri.,Dia spontan berkat dan meletakkan sapunya “ eh dery., tunggu dulu., “ kata si yuni sambil masuk kedalam rumah dan mengeluarkan sebuah plastik yang berisikan sesuatu., dan yuni pun memberikannya kepada ku.,“ ni der., oleh oleh yang kamu minta kemarin., tapi Cuma ada kopi., lagi gak musim apa-apa” sambil menyodorkan plastik berisi kopi kepadaku.,

Spontan aku kaget., “haduh yun., kemaren Cuma main-main aja., gak beneran juga kali., gak usah lah yun., “ kata ku sambil menolak., tapi si yuni meyakinkanku untuk tetap menerima pemberiannya,.  Dan dengan segan aku menerimanya., “hem tau gak yun,. Dery gk minum kopi., ayah aja yang minum., jadi oleh-olehnya buat ayah bukan buat dery donk.,” kata ku sambil tertawa., “ya udah., berarti oleh-oleh yuni untuk ayah dery., dery gak usaah” katanya sambil tertawa juga.,

  Hem aku seneng sore ini., temen ku udah pulang dari daerah yang sangat jauh., dan pulang tanpa hilang satu pun dari tubuhnya.,  aku dan dia bercerita panjang lebar sore itu., hingga hampir mengabaikan tetangga tetangga yang melihat kami tertawa bersama di depan teras., yang penting rasa rindu yang bersarang selama ini, sudah tersalurkan kembali., entah apa nama perasaan ini., yang jelas aku ingin selalu tahu tentangnya., merasakan rindu tanpa melihatnya., dan seakan aku menuruti perintahnya., aku disuruh kesana., aku kesana., aku disuru kesini., aku kesini., hhaa., ini spontan terjadi., hati dan otot tubuhku bergerak sejalan dengan yang ku fikirkan., Heemmm  dan pada akhirnya rasa rinduku dibatasi karna waktu., hari mulai gelap., magrib akan tiba., aku pun beranjak pulang sambil membawa sekantong plastik oleh-oleh dari si yuni.,

Setibanya dirumah., orang tua ku bertanya kopi ini pemberian dari siapa., spontan saja aku senyum-senyum., dan berkata kalau ini oleh-oleh dari si yuni., orang tua ku., senyum senyum geli melihatku, entahlah aku hanya bisa membalasnya dengan senyum malu-malu., Hhhaaa., dan aku pun segera masuk kamar.,Hari boleh berakhir setiap malamnya, tapi ceritaku., belumlah berakhir sampai disini., hari minggu pagi selesai sholat subuh kami membuat janji untuk joging bareng dari desa ku ini., sampai ke pusat kota yang kalau dihitung lumayan jauh sih sekir lebih kurang 10 KM.,  aku sih sudah biasa lari., joging., toh aku sering main bola., ikut pertandingan., jadi udah biasa lah.,  sekitar jam 6 kurang seperempat aku keluar dari ruamah., anjing hitam berbulu lebat ku mengikuti ku sekarang., aku mulai berjalan bergerak ke arah rumah yuni untuk menjemputnya.,

Setibanya disana pintu rumhnya sudah terbuka., dan ku panggil yuni keluar., terdengarlah suara cempreng yang biasa aku dengar., di bergerak mematikan lampu rumahnya., dan mengunci pintunya.,  dan aku tertawa keras ketika dia terkejut saat anjing hitam kesayanganku mengagetkannya dari samping.,  Hhaaa., lucu., aneh., geli., campur jadi satu.,

Aku pun mulai berjalan bersama manusia mungil disebelahku., anjingku ku usir pulang., dan dimulai dari simpang aku dan yuni mulai lari-lari kecil,. Awalnya dia diarah jalan besar., ya gak mungkin juga., aku bergerak ke arah kanan., dan sekarang akulah diposisi di jalan besar., cowwok gituloh., Hha., masa ia cwek disuruh ngelindungi cwok.,

  Kami mulai mencairkan suasana dinginya pagi dengan kemabali bercerita panjang., dan tertawa bersama., aku melangkah sesuai dengan kapasitas panjangnya kaki ku., hingga aku berkonsentrasi dengan jalan., aku lupa si yuni sudah jauh tertinggal di belakang., HHHaa., aneh., lucu juga sih., ku lihat si yuni berjalan lemas., dan pada akhir snyum senyum melihatku., memberi tanda., si yuni butuh istirahat terlebih dahulu.,  ok aku  turuti., yah kalau baru segini sih belum ada keluar keringat juga., biasa juga gak pernah berhenti dari rumah sampai ke kota., tapi ya gak papalah., aku kan sama si yuni., gak mungkin juga aku tinggalin., kalau pingsan dipaksain gimana nanti., aku juga yang repot kan., Hhaaa.,

Ok sampai di pusat kota., kami berhenti., ku lihat si yuni dari tadi lihatin orang senam bareng., lantas ku katakan “ kenapa yun., mau ikutan senam? Hayo sana senam., aku beli susu anget dulu” ., ku lihat dia senyum-senyum saja denger aku bicara., lantas ku pesan susu anget 2 bungkus., rencananya sih kaya di filem filem itu loh., aku kasih dia waktu dia senam., eh ini malah dia ikuti aku beli susu.,  lantas., kami berdua berebutan bayar susu., hadehhh., aneh-aneh aja., yah kalah start aku kalau kaya gini., apalagi si tukang jualan ni malah ambil uangnya si yuni., hadeh hadehh., sulit diungkapkan dengan kata-kata lah.,

Kami mulai cari tempat duduk di belakang orang senam.,  ku lihat dia langsung meminum susunya., sontak di teriak “Aduhhh panass” Hhaaa., udah tau panas., langsung diminum., pokonya gila deh anak satu ini., bikin ketawa terus., hhaa.,Setelah habis minum susu., aku suruh dia., “yun coba senam sana., kepengen liatin kamu senam., aneh ndak liatnya” sambil senyum-snyum ., si yuni kali ini nurut kata aku.,  di menggerakkan dan menirukan gaya orang senam., aku pun hanya bisa senyu-senyum melihatnya dari arah kejauhan di belakang., Hhaa.,Siap senam disana., kami lanjut ke lapangan., lari lagi lari lagi., yes yes biar sehat fiikir ku dalam hati.. sesampainya di lapangn., kami berpisah., aku belum keluar keringat., jadi aku pengen lari lapangan dulu., si yuni ku bebaskan mau ngapain di lapangan.,

Ok aku mulai berlari., 1, 2, 3, 4,5, keliling sudha terlewatkan., 6, 7, keliling aku mulai memanjangkan leherku mencari dima posisi yuni., dengan mudahnya ku temukan manusia mungil ini di antara ratusan orang yan membanjiri lapangan saat itu., ku lihat dia sedang asik ikutan senam dilapangan., dan tiba tiba saat itu., mata kami bertemu satu sama lain., di berhenti bergerak mengikuti senam., lantas aku tetap lari sambil mengeluarkan kedua jempolku dan mengarahkannya kepada si yuni., aku pun senyun-senyum malu melakukan ini., entah kenapa si yuni langsung membelakangiku dan dan mulai mengikuti senam kembali.,

8,9,10, aku mulai berkeringat,. Dan mulai menurunkan tempo lariku., aku lihat kearah lapangan temapt yuni senam tadi., manusia mungil itu menghilang dari pandangan ku., sudah panjang rasanya leherku mencari anak ini., takut-takut nanti pingsan atau apalah hal yang buruk terjadi sama si yuni., tapi rasa penasaranku., ditepis saat si yuni memukul ku dari arah belakng., dan memberikan 2 jari kepadaku.,  “udah 2 keliling ry “ sambil mengatur nafanya kembali.,

Aku hanya bisa senyum.,  dan berkata., “hyo lari lah lagi yun., biar tinggi dikit kan” hhhaa.,  seketikan mukanya masem., dan lari meninggalkan ku.,Ok rasanya cukup hari ini jogingnya., kami berdua pun berjalan ke sebuah pasar untuk mencari angkot., berjalan santai., tertawa sepanjang jalan., cerita yang seru-seruan., di tengah jalan., aku membuka jaket ku., niat ku si kepingin nunjukkin aja, kalau aku lg pakai baju bertulisakan nama kota asalnya.,  sepontan dia tertawa melihatku.,  aku gak tau difikirnanya., setelah dia melihat baju ku., di senyum-senyum malu gitu.,  Hhaa., kan pas tuh., aku lagi jalan sama orang yang asalnya ada di baju ku., Hhaa., (nama kotanya maksudnya)

 Sampai di angkot., kami terpaksa  nunggu penumpang yang lain., tapi si yuni malah turun dari angkot., katanya si mau beli Tomat mumpung sopir masih nunggu penumpang., gak jauh si di beli tomatnya., bisa dilihat dari mobil., aku lucu saat ku lihat seekor kucing hitam menghampirinya yang sedang sibuk memilih tomat., kucing itu terkesan manja., sundul sini., sundul sana., bikin aku tertawa di angkot., kucing aja kepengen dimanjain sama dia., masa aku???., ehemm., Hhaaa.,

Tak lama setelah selesai., angkot berjalan ke arah rumah., penumpang sudah banyak., dan satu hal lagi kejadian diangkot bikin tertawa bareng sama dia.,  gak sengaja belajaan seorang ibu berserakkan diangkot., aku dan si yuni seakan berebut kepengen bantuin ibu itu., “jengkol” berserakkan., Hhaaa., dan aku lomba secepatan mengumpulkan jengkol sama dia., gila bukan., Hhaa.,

Siap jengkol., minyak goreng pula yang bocor., sibuk deh di angkot.,  pindahin minyak ke plastik yang baru., dan akibatnya tangan kami berdua belepotan karna minyak., si yuni memulai perang ini., dia membersihkan dn mengelapkan tangnnya ke tangan ku.,  sontak aku kaget., dia melakukan berulang kali., tak terima., aku pun ikut membalas perbuatannya., dengan melapkan kembali ketangnnya., hhhaa., seru sekali., sampai sampai si ibuk tertawa llihatin kami berdua., kaya anak kecil aja., hhaa.,

Ok siap dari angkot di simpang rumah., aku dan dia berjalan pulang., kebetulan rumahku berbelok ke kri., dan dia melanjutkan jalannya sendiri hingga kerumah., dan aku pun berjalan pulang., menghitung setiap langkah ku dengan senyum senyum dengan semua kejadian hari ini.,

Entah apa nama nya., yang penting aku ingin seperti ini terus., tertawa bersama., berbagi cerita., sahabat., atau apa namanya kau tak tau., ku merindukannya saat jauh darinya., bagiku dia merubah hariku dari sebelumnya., penuh tawa., penuh senyum., penuh dengan cerita dan masukkan yang positif.,

Kalimat dalam ceritaku kali ini boleh habis., tapi cerita kami dikehidupan nyata takkan ada kata  habis-habisnya., terlalu banyak ingin di tulis satu persatu., yang  jelas semuai memory ini telah tertulis abadi di fikiran dan hatiku.,  karena bagiku kamu senyum indah ku., 

By: Yunita Anggraini NA
24 January 2014
Ku buat untuk sahabat baikku., ^_^
Read More
close