// // Leave a Comment

Bawalah Aku Tuhan

Perlahan cairan hangat berwarna merah kental  itu mulai mengalir melewati kedua bibir mungil ku.,aku tak dapat berfikir dengan  baik sekarang, seakan jiwaku telah dikuasai setan seutuhnya., kepalaku refleks menoleh kekiri dan kekanan tidak beraturan, kedua tangan yang keras itu berulang kali menghajarku hingga ku tersakiti., aliran hangat mulai membanjiri kedua kelopak mataku, “bunuh saja aku, bunuh saja aku” itulah yang ingin ku katakan kepada dia.,

Mati fikirku., mati saja., aku tak apa mati ditangan ayah ku sendiri., hingga aku beranikan mengangkat kepalaku, dan melihat kearah mata ayahku sendiri., dan dengan marahnya ayahku semakin memelototkan matanya dihadapan ku.,
Hingga akhirnya dia mulai menarik tanganku sekuatnya, dan memutar pergelangan tangan ku, aku merintih kesakitan, rasanya tangan ku bergeser antar sendinya, “patah” fikirku, patahlah tanganku, tanganku patah karena ulang setan yang merasuk didalam diri ayahku.,.

Tangan itu selalu ku ingat, teringat betapa kasarnya bersarang dikedua pipi ku, saat ku mulai merontah, melepaskan diri dari tangan itu, aku dipaksa kembali berada diposisi awalku, terduduk disebuah kursi panjang diruang keluargaku, dan hingga 2 cm lagi hampir mengenai pipi kiriku yang belum berhenti mengeluarkan darah, ibu cepat cepat memegang tangannya dan mengusirku untuk lari ke kamar tidurku.,
Aku pun segera berjalan menuju kamar tidurku, tapi belum sempat ku setengah jalan, dia mulai mengambil sebuah jeruk yang tak jauh dari posisinya, dan cepat dia lempar tepat mengenai punggung belakangku.,
Aku merasa sakit, lahir batin ku terasa sakit, hingga ku berada disebuah kamar yang tenang dan nyaman, ., ku ambil sebuah kertas dan sebuah pena., menulis sebuah tulisan yang ku gunakan untuk meluapkan seluruh emosi ku sekarang ini.,.

Oh iya., perkenalkan dulu, aku adalah HANA seorang anak gadis berusia 17 tahun, aku lahir dari sebuah keluarga yang biasa biasa saja, .,  jika kalian bertanya padaku apa masalahnya., tentu itu masalah pribadi., beginilah aku, hampir seminggu sekali bahkan 3 hari sekali aku mengalami peristiwa seperti ini., aku tak tahu kenapa, semenjak ayah ku terserang penyakit seperti itu , emosi ayah selalu tidak terkontrol., aku selama ini selalu memaklumi apa yang dia lakukan padaku., tapi kali ini aku tak bisa tingggal diam menanggung semua sakit ini.,

Tangisan., ha? Selalu menghiasi hari hariku., paling Cuma 2 hari keadaan membaik., tapi selanjutnya, kembali lagi berantakan seperti biasa., kadang aku bosan berada dirumah, tak jarang aku sengaja untuk pulang berlama lama dari sekolah ku.,
Sekarang malam sudah mewarnai hatiku yang membuat semakin kelam terasa., aku lelah sekali., sangat lelah., aku ingin tidur dulu., tertidur dipangkuan orang yang menyayangiku.,

Tuhan., bolehkah aku bertemu dengan mu sebentar saja, aku hanya ingin mengadu pada mu., mengeluh dengan cobaan yang kau beri, tapi tuhan pantaskah aku berdiri dihadapanmu sekarang ini., ?? tuhan bawa aku keatas sana, agar aku tak merasakan apa yang aku rasakan saat ini., aku ingin tersenyum dengan anugrah mu tuhan.,
Tuhan izinkan aku tidur dipangkuanmu sebentar saja., biarkan aku merasakan kenyamanan itu walaupun hanya sesaat saja.,

By: Yoenitha NA
25022013

Reaksimu?

Share ya kalau suka

Tentang Penulis

0 komentar:

Catat Ulasan

close