// // Leave a Comment

Clouds And Star in The Sky




Hampir 10 X aku membuat sebuah tulisan yang sudah hampir  1 paragraf, tapi pada akhirnya kembali ku hapus, sudah hampir 3 baris dengan tema yang berbeda, kembali ku hapus., aku bingung dengan apa yang kulakukan malam ini, tepatnya di malam kamis tanggal 1 Mei 2013 pukul 9:11 WIB.

Sebelumnya perkenalkan namaku Yunita Anggraini NA, kalian bisa panggil aku dengan sebutan Yunita. Seoarang gadis mungil dengan kedua mata coklat yang menghiasi wajahku. Malam ini aku berda disebuah ruangan kecil peristirahatanku, ditemani sebuah boneka beruang unggu yang sudah berusia 2 tahun lamanya. 

Pandanganku sekarang focus tertuju pada satu titik dimana ku memandang sebuah gitar yang tergantung didinding kamarku. Yang ku fikirkan bukanlah ingin bermain gitar saat ini, fikiranku bukanlah ingin bersenang-senang saat ini. Tapi Entah mengapa malam ini selera keceriaan yang ada pada diriku perlahan mulain menipis, seakan susah sekali untuk mengangkat bibir ini untuk tersenyum. 

Saat ku terbangun dari alam bawah sadarku, aku pun memalingkan pandang pada kedua handphone yang ku punya. Kulihat tak ada satu pemberitahuan pun yang masuk, terlebih lagi ada tulisan Emergency dipojok atas handphone ku,. 

Ku tinggalkan kedua handphone ku dan berjalan perlahan menuju teras depan rumah melewati lorong kecil dari pintu kamarku. Sesampainya di luar, ku angkat kepalaku 90 derajat keatas, memandang langit malam yang sunyi., ternyata benar dugaanku, malam ini tepatku berdiri tak ada satu bintang pun yang mau menghiasi langit, bintang ku malam ini tak datang, bintangku tak bersinar, bintangku tertutup oleh awan diatas sana., 

Wajahku semakin muram dengan kondisi malam ini, biasanya tiap kali ku tak berselera seperti ini, hanya dengan memandang langit yang penuh dengan bintang, aku akan kembali tersenyum dan dapat melupakan sejenak fikiran yang rumit itu. tapi ku tak putus asa, untuk menunggu datangnya bintang-bintang itu, ku mulai menolehkan pandanganku ke kiri dan ke kanan, berharap menemukan 1 bintang yang masih dapat aku pandang., 

Hampir 15 menit, ku menunggu, tapi tak juga kutemukan,., kapalaku sekarang tertunduk melihat keujung jari kaki ku, dinginnya malam membuat ku semakin terlarut dalam perasaan., “aku benci sama awan, aku tak suka sama awan, awan membuat bintangku tak muncul malam ini, kenapa harus datang dimalam seperti ini, disaat ku butuh sinar dari bintang”,, itulah yang aku fikirkan saat ini., tapi fikiranku ditepis oleh ingatanku tentang perkataan seorang disana, “tahukan kamu yunita, aku sangat meyukai awan disiang hari, bagiku awan sahabatku, dia sumber kehidupan bagiku, dia dapat melindungi kepalaku dari teriknya matahari, dia dapat membuat hujan untuk mendinginkan setiap rerumputan, dan dia juga bisa membuat pelangi yang indah, kenapa kamu malah membenci awan? Hanya karena bintangmu tak muncul di malam hari??, kenapa kamu tak berfikir seperti ini, selama ini bukankah bintangmu hanya ditemani oleh sebuah bulan diatas sana?, dengan ada awan diatas sana, berarti dia skrg punya sahabat baru bukan.,?, bukankah skarang bintangmu sedang bahagia bersama awan diatas sana??., awan disiang hari, dan bintang dimalam hari,., dia tak kan pernah bertemu kalau tidak seperti saat ini,, bukankah mereka sudah menantikan pertemuan seperti malam ini?? biarlah bintangmu berteman dengan awan diatas sana saat ini,. Saat mereka sudah berpisah karena sang surya, atau akan berpisah karena mereka sudah cukup untuk melepas rindunya, yakinlah malam ini bintangmu akan menampakkan sinarnya kepadamu”.,

Perlahan cairan hangat keluar dari kedua kelopak mataku, dan dengan suara yang sedikit kutahan, aku berusaha mengangkat kepalaku kembali menghadap langit, aku melihat awan terbelah menjadi beberapa gumpalan, dan tepat ditengahnya satu bintang menampakkan sinarnya, aku pun mulai menghapus air mata  yang masih tersisa dikedua pipi, dan berusaha kembali melihat langit dari ujung keujung,., satu persatu bintang mulai menampakkan dirinya, dan awan pun terkesan berjalan menuju kemana arah sang surya akan terbit., 

Segores senyum mulai terukir diwajah, dan kedua bola mata coklatku sangat menikmati setiap pancaran sinar yang diberikan., 

“bintang malam, tahukah kenpa malam ini, aku sangat menunggu kehadiranmu? Tahukah kamu kenapa aku mau bertahan disini menantikan sinarmu? Kenapa aku rela menangis untukmu? Itu karena, Aku ingin merasakan hangatnya sinarmu, Aku ingin melupakan sejenak semua fikiran yang membebani pundakku, dan dapat merasakan, saat aku berada diantara kalian diatas sana, menikmati setiap keindahan galaksi bersama bintang yang lainnya, bintangku, Bisikkan dengan lembut ditelinganya bahwa aku merindukannya, bahwa aku sayang padanya, bahwa aku selalu mendoakan yang terbaik untuknya, kalau aku sabar untuk menunggunya kembali “

Yoenitha NA
01-05-13






Reaksimu?

Share ya kalau suka

Tentang Penulis

0 komentar:

Catat Ulasan

close