// // Leave a Comment

Layanan Prilaku Anak Hiperaktif





BAB I
 A.    Pengertian Anak Hiperaktif
Hiperaktif  (hyperactive) bukan merupakan penyakit tetapi suatu gejala (symptioms) gejala hiperaktif di mungkinkah terjadi jika seseorang anak mempunyai kelainan kurang peusatan perhatian bersamaan dengan hiperaktif (attention deficit disorder with hyperactivity atau gejalanya hanya kurang pemusatan perhatyian tanpa hiperaktif.
Gejala kelainan hiperaktif disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  1. Luka pada otak (brain damage)
  2. Kelainan emosional (an emotional distur bance)
  3. Kurangnya daya dengar (a hearing deficit)
  4. Adanya hendaya perkembangan mental
Banyak sebutan nama atau istilah hiperaktif (ADGHD) namun 2 istilah hiperaktif yang sering dikenal yaitu ketidak fungsian otak secara minimal dan luka pada otak secara minimal. Saat ini kedua istilah tersebut hanya dikenal dikalangan para medis serta tidak mempunyai nilai para pendidik dan ahli psikologi lebih mengenal dengan nama sebagai berikut :
  1. Anak dengan kelainan celebral palsy secara minimal
  2. Anak dengan gejala hiperaktif (hyperactive child syndrome)
  3. Anak dengan kurang emusatan perhatian bersamaan dengan hiperaktif
Ciri-ciri yang nyata berdasarkan definisi tersebut bagi peserta didik hiperaktif adalah sebagai berikut:
  1. Selalu berjalan-jalan memutari ruang kelas dan tidak mau diam
  2. Sering mengganggu teman-teman dikelasnya
  3. Suka berpindah-pindah dari suatu kegiatan ke kegiatan lainnya dan jarang diam menyelesaikan tugas sekolah, paling lama dapat diam di tempat duduknya swekitar 5 sampai 10 menit
  4. Mempunyai kesulitan untuk berkosentrasi dalam tugas-tugas sekolah
  5. Sangat mudah berperilaku untuk mengacau. Mengganggu
  6. Kurang memberi pehatian untuk mendengarkan orang lain berbicara
  7. Selalu mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah
  8. Sulit mengikuti perintah/ suruhan lebih dari satu pada saat yang bersamaan
  9. Mempunyai masalaha belajar hamper disemua mata pelajaran
10.  Tidak mampu menulis surat, tidaka mampu mengeja huruf dan berkesulitan dalam surat menyurat
11.  Sering gagal disekolah disebabkan oleh kurang pemusatan perhatian dirinya terhadap kegiatan disekolah serta mempunyai masalah saat belajar
12.  Seringmenurutkan kata hati sehingga anak-anak hiperaktif sering bmendapat kecelakaan dan cedera
Berdasarkan tes dengan instrument diagnostic and statiscal manual IV Task Force (DSM – IV TR) anak hiperaktif terdiri atas 3 tipe berdasarkan gejala-gejalanya yaitu kurang pemusatan perhatian (inattention) selalu gelisah dan tidak mau diqn atau selalu bergerak secara terus menerus (hyperactivity), serta suka menurutkan kat hati (impulsivity).

 B.     Statistik Keberadaan Anak Hiperaktif
Anak hiperaktif mulai terjadi pada usi 3 tahun / 4 tahun sedangkan hendaya adanya kurang pemusatan perhatian, suka menurut kata hati dan suka mngganggu temanya sikap tidak mau diam dan selalu aktif melakukan kegiatn atanpa ada peyelesaiannya, serta gejala-gejalanya mulai terlihat secara jelas pada saata yang bersangkutn masuk sekolah.
      Gejala kelainan hiperaktif sangat berpengarug terhadap kehidupan sehari-hari pada anak hiperaktif sehingga yng bersangkutan mempunyai hambatan pasda kemampuan fungsi kehidupannya dalam berbagai segi. Hambatan pada kemampuan fungsi kehidupannya dalam berbagai segi dampak berikutnya adalah kemungkinan ia mempunyai kemampuan rendah kelainan dalam hal tidur makan dan memelihara kesehatan diri.

 C.    Sebab sebab terjadinya kelainan hiperaktif
Penyebab terjadinyakelainan hiperaktif terletek pafa faktor gen sebagai awal penemuan penyebab suatu kelainan hal ini dapat terlihat pada sebagian besar keluarga yang berkelainan psikopatologi pada umumnya mempunyai anak hiperaktif. Berdasarkan penelitian bahwa volume otak para penyandang hiperaktif lbih kevil disbanding dengan orang normal berikut ini daerah otak yang mengecil pada penyandang kelainan hiperaktif
  1. Kulit otak pada bagian dahi dibagian luar otak
  2. Simpul-simpul saraf dibagian dasa dari otak
  3. Otak kecil vermis
 D.    Upaya penyembuhan terhadap anak hiperaktif
Penyembuhan terhadap anak hiperaktif yang dianggap maju adalah dengan pendekatan penyembuhan melalu dua bidang intervensi verkaitan dengtan faktor biologis dan psikologis.
Faktor pnyembuhan yang bersifat psikologis tertuju pada hal-hal pokok yang lebih luas seperti meningkatkan bersamaan dengan mewnurunkan perilaku-perilaku suka mengacau atau menggangu orang lain.   Oleh karena itu pola pembelajaran untuk anak hiperaktif yang disusun oleh para guru hendaknya sevara besamaan/terintegrasi dengan pola bimbingan.
Obat-obat yang digunakan sebagai pengobatan  anatar lain methilphenydate D-amphetamine dan pemoline (cylert) obat-abatan atersebut sangan membatu menurunkan perilaku impulsive misalnya tidak suka diam dan sebagainya
Sasaran program yang disusun guru maupun ahli terapi adalah sebagai berikut :
  1. Guna meningkatkan kemampuan untuk dapat duduk dalam beberapa waktu (lebih dari 10 menit)
  2. Mempunyaia kemampuan untuk dapat melengkapi kertas kerja mata pelajaran mate-matika
  3. Dapat melakukan kegiatn bermain dengan teman-temanya
Program ini biasanya diakuakan dengan penguatan melalui pemberian hadiah atau bahkan dengan hukuman jika terjadi respon yang tidak semestinya




BAB II
OPERANT CONDITIONING
  
A.    Pengertian Operant Conditioning
Operant Conditioning merupakan pengkondisian karakteristik perilaku tertentu terhadap anak, individu atau peserta didik dengan kebutuhan khusus.   Kemungkinan diterapkannya  Operant Conditioning terhadap perilaku-perilaku khusus berkaitan dengan sering munculnya perilaku salaha menyesuaikan diri atau non adaptif berhubungan dengan waktu dan intensitasnya.  Operant Conditioning merupakan faktor penting dalam pengembaqngan adalam berbagai bentuk perilaku bermain dan perilaku sosial anak disamping dapat meningkatkan harga diri dan kemampuan mengkontrol diri.
Aspek-aspek utama pengkodisian karakteristik perilaku tertentu (Operant Conditioning) dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Kemahiran (acquisition yaitu tanggapan-tanggapan diikuti dengan apenguatan dan peningkatan kekuatan tanggapan /respon hingga mencapai maksimal
  2. Terjadinya penghentian (extinction occurs) yaitu apabila respon yang terjadi tidak sesuai maka secara bersamaan dengan dilakukannya penguatan, kegiatan yang sedang berlangsung dihentikan juga
  3. Rekoveri secara spontan yaitu dilakukan dalam situasi beberapa saat setelah penghentian kegiatan dan terjadi lagi respon-respon organ tubuh tetapi pada tingkat rendah
  4. Penggeberalisasian dan diskriminasi yaitu apabila tanggapan-tanggapan mengarah kepada terjadinya satu stimulus didkriminatif
  5. Hukuman (punishment) yaitu tanggapan-tanggapan menjadi lebih rendah jika dilakukan hukuman positif atau penarikan angsangan keinginan yang bersifat hukuman negative.
 B.     Isu-isu dalam Operant Conditioning
Beberapa isu yang berkaitan dengan Operant Conditioning adalah sebagai berikut :
  1. Penguatan secara alamiah
Yang berdasakan suatu pandangan menyatakan bahwa penguatan yang menitikberatkan hasil keluaran secara khusus hanya pada respon-respon akan tanggapan-tanggapan yang dilaskukan aoleh geraka-gerakan otot tertentu secara khusus
  1. Waktu untuk melakukan penguatan dan hukuman
Secara umum rangsangan penguatan dan hukuman dapat mempengaruhi kinerja yang tinggi secara segera dan diikuti dengan respon yang terjadi anatara respons sasaran dan penguatan dengan demikian respon tersebut akan menjadi lebih dikuatkan
  1. Jadwal penguatan salah satu penemuan skinner
Yang menyatakan bahwa pemberian penguatan bersifat temporer atau sementara dan dilakukan secara sitematik dapat melakukan perilaku yang baik secara terus menerus
  1. Rangsangan primer melawan penguatan yang dikondidikan
Stimulus akan rangsangan yang berbeda merupakan penguatan yang diberikan terhadap anak-anak dan orang dewasa yang membuat penguatan-penguatan yang bersifat universal dan bersifat sulit untuk di identifikasi
  1. Pengutan yang bersifat positif dan negative
Penguatan yang diberikan terhadap peserta didik hendaknya dapat meningkatkan perilaku non adaptif mnjadi perilaku adaptif
  1. Pengkondisian
Berdasarkan pengembangan sosial anak pengkondisian terjadi terhadap anak remaja dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sasaran perilaku atau abehavior target melalui permainan interaktif bersama dengan anak-anak lain
  1. Implikasi untuk para guru
Dalam mengatasi peserta didik dengan kebutuhan khusus tertuama mereka yang menyandang kelainan hambatan perkembangan mental dan perilaku tujuan pemberian penguatan yang bersifat pemberian hadiah adalah untuk pembentukan kinerja peserta didik



BAB III
MODEL PEMBLAJARAN BAGI ANAK HIPERAKTIF
  
A.    Pembelajaran dan Kurikulum
Model pembelajaran bagi anak iperaktif seyogyanya didasarkan atas kurikulum berbasis kompetensi dan dirancang berdasarkan kebutuhan nyata oleh guru kelas. Tujuan tersebut adalah agar dapat mengembangkan ranah pendidikan sewbagai sasaran akhir pembelajaran berupa pencaaian pengenatahuan, keterampilan, sikap dan psikomotor tertentu dari setiap peserta didik dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan
Kompetensi-kompetensi sistem pembelajaran yang melandasi proses pembelajaran efektif berdasarkan pada model pembelajaran individual/individual instruction. Individual instruction meliputu 6 elemen yaitu : elictors, behaviors, reinforcers, entering behavior, terminal objectivr, dan enroute keenam elemen konseptual model pembelajaran tersebut sangat berperan dalam prosesd pembelajaran . Berikut ini uraian dari tiap-tiap elemen :
  1. Elicitors (E)
Merupakan  peristiwa/kejadian yang dapat menyimpulkan/menyebabkan perilaku
  1. Behaviors/ perilaku B
Merupakan kegiatan peserta didik terhadap sesuatu yang dapat dilakukan
  1. Reinforcers atau penguatan (R)
Merupakan suatu kejadian/peristiwa yang muncul sebagai akibat dari perilakyu tertentu yang dianggap baik
  1. Entering behavior / kesiapan
Menerima pelajaran bahwa bentuk elicitors setiap peserta didik serta penguatan yang dapat memperkuat respon-respon yang diinginkan
  1. Terminal objective / sasaran antara
Terminal objective dapat menghubungkan anatara tujuan satu dengan yang lainnya.
  1. Enroute objective/langkah sasaran
 Merupakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran mulaia dari entering behavior menuju ke terminal objective.
  
B.     Program Pembelajaran individual
Sebutkan popular untuk program pembelajaran individual adalah individualized educational program (IEP) yang dipakasai oleh Samuel Gridley Home tahun 1871 IEP sangat erat kaitannya dengan tiga komponen utama yaitu sebagai berikut :
  1. Tingkat kemampuan atau prestasi
Diketahui setelah dilakukan deteksi dini melalui pengamatan cermat dan tes-tes tertentu
  1. Sasaran program tahunan
Merupakan kunci komponen karena dapat memperkirakan program jangka panjang selama kegiatan sekolah dan dapat di pecah-pecash menjadi beberapa sasaran kedalam program semester
  1. Sasaran jangka pendek
Sasaran ini bersifat sasaran antara yang diterapkan setiap semester dalam tahun berjalan.
  

C.    Model Pembelajaran Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Inti model pembelajaran bagi anak dengan kelainan hiperaktif berdsarkan kuruikulum berbasis kompetensi (KBK) adalaha mengembangkan lingkungan belajar  terpadu peserta didik bersangkutan dengan memerhatikan prisnsip-prinsip umum dan khususu. Prinsip-prinsip khusus disesuaikan dewngan karakteristik spesifik setiuap penyandang kelainan hiperaktif bersangkutan. Sedangkan prinsip-prinsip umum pembelajaran meliputi motivasi. Konteks, keterarahan, hubungan sosial, menemukana dan prinsip memecahkan masalah.





BAB IV
PERMAINAN TERAPEUTIK BAGI ANAKA HIPERAKTIF
  
A.    Pentingnya Permainan Terapeutik
Permainan bagi anak hiperaktif harus dilakukan secara benar agar tercapai suatu tingkat pencapaian perkembangan yang berguna abagi anak itu sendii. Cntohnya seorang anak hiperaktif yang sedanga memantul-mantulkan bola ke araha tembok
  
B.     Permainan Terapeutik Sebagai Media Pembelajaran Dan Terapi Apenyembuhan
Umumnya perilaku anakj saat melakukan keguatana bermain tidsak mengharapaknan suatu hadiah/ganjaran. Kegiatan abermain yang dianggap penting bagi seorang anak adalah mempertahankan suatu objek bukan untuk mendapatkan informasi baru tentang objek. Fungsi bermain serta implikasi dalam permainan yang bersifat terapeutik sangat erat kaitannya dengan faktor biological, intra personal dan sociacultural.

  1. C.    Proses Terapeutik Dalam Bermain
Proses terapeutik dalam bermain menurut Viola Brody menyatakan bahwa saat permainan terapeutik diterapkan sebagai kegiatan terspi penyembuhan terhadap perilaku menyimpang untuk mendalami faktor-faktor terapeutik kita terlebih dahulu harus memahami prisip-prinsip yanag ada pada faktor terapeutik sebagai berikut :
  1. Faktor  terapeutik bukan merupakan kondisi untuk melakukan perubahan
  2. Faktor terapeutik bukan merupakan suatu teknik penyembuhan
  3. Faktor terapeutik merupakana bentuk ahasil akhir yang menguntungkan

  1. D.    Beberapa contoj alat bermain vagi perkembangan anak
Beberapa contoh alat yang dapat digunakan bermain bagi perkembangan anak, antara lain sebagai berikut :
  1. Alat bermain yang mengembangkan keterampilan kognitif
  2. Alat main untuk pengembangan motorik halus
  3. Alat main untuk pengembangan motorik kasar
  4. Alat main untuk perkembangan berbahasa


BAB V
PEMBELAJARAN YANG MEMANFAATKAN PERMAINAN TERAPEUTIK BAGI ANAK HIPERAKTIF
  
A.    Penyusunan Program Pembelajaran  Babi Anak Hiperaktif
Sebagai sebuah khusus pembahasan dalam buku ini diperoleh data tentang gejala-gejala perilaku anak hiperaktif melalui sebuah pengamatan sebelum dilakukan intervensi pembelajaran dan bimbingan hasil pengamatannya adalah sebagai berikut :
  1. Selalu berjalan/berlari diruang kelas sambil bertepuk angan
  2. Suka mencari perhatian orang lain
  3. Tidak mau bekerjasama
  4. Tidak suka diam
  5. Suka merobek buku temannya
  6. Jarang memerhatikan lawan bicara
  
B.     Petunjuk Khusus Bagi Guru Dan Orang Tua Anak Hiperaktif
Program pembelajaran dengan memanfaatkan permainan terapeutik sangat mutlak memerlukan bantuan orang tua siswa hiperaktif. Hal ini disebabkan oleh faktor perilaku menyimpang seorang anak hiperaktif  dapat berpengaruh dalam aktivitas orang tua mereka sewaktu anak-anak tersebut berada dirumah.
  1. Bentuk permainan sosialisasi
Dasar permainan adalah adanya interaksi antara dua orang aktivitas seperti bermain bola, domino dan lain-lain permainan sosialisasi merupakan hal yang penting bagi perkembangan anak pada umumnya/ anak dengan kebutuhan khusus
Hal itu disebabkan permainan sosialisasi mempunyai keuntungan sebagai berikut :
  1. Permainan sosialisasiu member kesempatan pada anak untuk belajar kepada orang lain
  2. Permainan sosialisasi akan meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi
  3. Permaninan sosialisasi membuat anak untuk lebih bersosialisasi
  4. Permainan sosialisaasi membantu anak amenjalin persahabatan
    1. Bentuk Permainan Imajinatif
Permainan imajinasi dapat mengembangkan kemampuan keterampilan seorang anak apermainan itu dapat dimulai sejak bayi, saat bayi mulai tertarik pada sutu kenyataan dilingkungan sekitarnya. Oleh karena itu permainan imajinatif sangata penting bagi perkembangan psikis dan daya nalar seorang anak fungsi permainan imajinatif membantu perkembangan kemampuan berbahasa dan daya ingat anak-anak.
  1. Bentuk Permainan Puzzle
Permainan teka-teki sangat baik dilakukan oleh anak-anak hiperaktif karena merupakan tantangan untuk mendorong rasa keingintahuan anaka terhada sutu objek rasa keingintahuan dan kemampuan memecahkan suatu tantangan sangat membantu perkembangan anak.
Hal ini dapat mendorong hasrat anak utnuk melakukan permainan puzzle atau teka-teki melalui beberapa cara sebagai beriku
  1. Pertama-tama ketahuilah dulu kesenangan anak terhadap suatu benda atau objek tertentu
  2. Kita harus memberikan perhatian penuh pada hal-hal yang dapat memancing rasa keingintahuan anak
  3. Berilah sebuah aktivitas permainan puzzle yang sesuai dngan kemampuan dan tingkata kesuliatan diri anak
  4. Kita harus bersabar dan member kesempatan kepada anak untuk memecahkan teka-teki yang ada pada permainan puzzle.

Reaksimu?

Share ya kalau suka

Tentang Penulis

0 komentar:

Catat Ulasan

close