Jariku mulai menari- nari diatas
kertas putih yang telah usang, dengan bermodalkan sebatang pensil yang sudah
tumpul aku mulai melukis wajah seorang yg sangat aku rindukan. Sesekali aku
memejamkan kedua bola mata coklatku, membayangkan dengan jelas bagaimana detail
setiap raut wajah yg pernah aku lihat. Tak sadar bibir mungilku terangkat
keatas, dan pipiku memerah seketika, dan sebuah tawa kecil memenuhi ruang ku
berada saat ini.
Aku terbayang bagaimana semua
kisah itu pernah terjadi, saat 3 tahun yang lalu, pertemuan yang tanpa
direncanakan itu terjadi. Ku ingat semua kisah itu, masih tersimpang di long
time memory ku, tak terhapus sedikitpun, dan tak juga ingin aku hapus
sedikitpun. Lucunya, itulah yg didlam benakku, “lucunya ceritaku yang pertama” entahlah,
aku tidak tau apa namanya., mungkin tepatnya cinta pertama ku, atau sahabt
dekat pertama ku, entahlah.
Disana, yah disana tempat ku
bertemu degannya, di arah sudut 180 derajat, saling berhadapan satu sama lain
dalam posisi dan kondisi yg tak disengaja,
aku mendengar suara memanja yg keluar dari kedua bibirnya. Sedikit perhatian yg
ditunjukkann pada diriku, telah berubah
menjadi sebuah rasa yang begitu luar
biasa besarnya.
Sampai akhirnya hari itu tiba, pertemuan
yang kesekian kali nya, saat ku dikejutkan dengan hadirnya dirinya dihadapanku,
dan berusaha untuk menemui ku, tapi sayang, aku tak punya sedikitpun nyali
untuk menjumpai nya, aku lari, aku bersembunyi, melarikan diri darinya, hingga
akhirnya, dia menelfon ku, membujukku untuk menjumpainya, tapi aku hanya bisa
berkata., “maaf , aku tak berani untuk menjumpaimu” dan segera menutup telfon
darinya.,
Ha, kalau diingat, aku hanya bisa
tertawa geli, seperti ada yg menggelitik ku dari belakang, entahla, lagi lagi
kata ini haus muncul dalam cerita ini, entah apa yg aku fikirkan, entah
bagaimana yg kurasa aku pun tak tahu., aku mengguminya, tapi aku tak sanggup
untuk menjumpainya, duduk ataupun berdiri disampingnya.,
Pada akhirnya, aku mulai menerima
semua rasa ini, mencoba untuk membumbui setiap rasa itu dengan bermacam pernik,
aku dan dia skrg sudah terikat dengan rasa itu, saling berbagi warna kehidupan,
saling melengkapi satu sama lain, tapi walaupun sudah seperti ini tetap saja
rasa nervous itu tetap melanda ku.,
Ha llucunya, lagi lagi harus keluar
kata ini lg., saat itu, aku yang memberanikan diriku untuk menjumpai “cerita
pertamaku” di sebuah tempat , yg masih ku rahasiakan inilah sebuah kejadian
lucu kembali terulang,. Aku hanya bisa tersenyum, dan sesekali aku tertawa geli
kembali,. Saat itu, aku yg selalu saja nervous,. Memberanikan diri untuk menjumpainya dengan menggunakan pengaman
kepala “helm” dan kacanya pun ku tutup rapat rapat., dia berusaha memintaku
untuk membukanya, tapi tetap saja aku tak mau, haha, aneh, lucu, tapi itu saat
yg sangat mendebarkan pertama yg aku alami., konyyoll, mungkin inilah yg
terlintas difikiran kalian., tapi memang benar ini konyol, aneh, memalukan,
tapi sungguh ini adalah suatu hal yg layak untuk dikenang bagiku, krna pada knyataanya sampai saat iini, kenangan
itu masih melekat didalam long time memory ku.,
Sebuah ingatan demi ingatan itu
mulai bermunculan kembali, saat hampir ku selesai lukisan wajahnya dikertas
putih ini,. aliran hangat pun jatuh di atas nya, dan lunturlah wajah nya
terkena air mata ini, seakan ini
pertanda sebuah cerita pertama yang mulai diwarnai dngan hitam dan putih, tak
ada warna primer, tersier, atau pun warna sekunder lagi. Aku tetap
mempertahankan dia di hatiku, walaupun hampir 6 bulan purnama datang
menghampiriku tanpa ada angin sejuk kembali menerpa wajah ini. Entahhlah .,
entahlah., apa ini?? Cinta?? Atau apa?? Tak tau, aku tak tau, aku tetap saja
berani berdiri menghadap laut yang bergelombang pasang dihadapanku., Walaupun
suatu saat nanti ombak akan membawaku jauh kedasar laut sana.,
Sekarang gambarku sudah
rusak.belum sempat aku lukis tiap detail tubuhnya, tngannya, bajunya, dan
celana yg biasa dia kenakan., aku harus apakan lukisan ini?? Harus aku
buangkah?? Atau harus ku lanjutkan hingga selesai, walaupun dipertengahn jalannya
tadi haru ada air mata yg jatuh diantar cerita pertama ini.,.
Entahlah., lagi lagi.,
entahlah.,. ku coba tuk katupkan kembali mataku, berharap masih ada cerita yg
dapt membuat ku tersenyum kembali
bersama nya., ingtanku kembali saat 1 tahun yang lalu, saat posisiku bukan lah seorang
kekasih nya,. Skrg aku dan dia sudah menjadi seorng kakak dan adik yang saling
menghibur, dan saling menasehati satu sama lain.,
Pada knyataanya, aku bahagia
bersamanya, berada diantara keluarganya, berada dikehidupannya sebagai adik
untuknya, tapi aku takut , rasa yang begitu besar selama ini akan datang
kembali menghampiriku,., suatu malam, saat aku berda dibelakangnya, tanpa di
ketahui, aku berusaha mencari jawaban itu,mencari jawaban atas semua rasa yg
melanda hati ini,. aku mencoba mendekatkan wajahku kebelakang punggungnya,
menikmati setip angin yang menerpa wajahku, ku rasakan aku begitu tenang,
nyaman, damai tapi jantungku dan rasa
nervous ku selama ini hilang begitu saja.,
Inlah jawaban dari semua ceritaku
dan lukisanku., aku dan dia tetap akan melanjutkan cerita walupun harus
mengganti judul ceritanya nanti, dan aku akan menyelesaikan lukisanku hari ini,
walaupun ada sedikt bagian yg luntur karena air mata, tapi tentu dapat ku
tutupi itu dengan “cat” ya ng aku punya., aku bisa merubahnya menjadi lebih
menarik, dan lebih indah dari sebelumnya, walaupun hingga sekrang bekasnya
masih jelas terlihat., tapi setidaknya ini lebih baik dari sebelumnya.,
Bagaimanapun “you are my first
story”
Yoenitha NA
23-05-13
0 komentar:
Catat Ulasan